Belum tau konsep dan konten apa yang akan dimuat dalam blog ini tapi sebagai permulaan mari kita coba berlatih menulis cerita pendek yang dapat terinspirasi dari hal apa pun!
Namanya aku tidak tau. Perawakannya besar, gempal, tapi pendek. Seperti pemain gulat versi perempuan. Dia dipanggil dengan nama suaminya, jadi ku panggil dengan sebutan Buk Danar. Dia seorang ibu dan istri yang tomboi . Ketika melihatnya bekerja maka dia terkesan kuat. Bayangkan saja dia mampu membawa tangga lipat sendirian, memanjat pohon, dan menebang dahan-dahan pohon yang ia rasa 'mengganggu'. Membuat halaman kost ini cerah sekali dan cahaya matahari langsung mencubit kulit jika ke luar dari kamar. Dia sangat ramah. Suka berbicara dan merendah. Setiap kali berbicara dengannya ia menampakkan antusiasme yang tinggi. Pokoknya orangnya rame deh! Ia memiliki warung angkringan di depan gerbang kost kami. Dulu sebelum Pak Danar meninggal, angkringan ini ramai. Kebetulan memang lokasi angkringan ini di sudut jalan dan tidak ada penjual makanan lain di sekitar sini. Mie ayam yang mereka jual pun yah lumayan enak ketika perut memang harus diisi. Aku sesekali jajan di ...
Buat orang pribumi seperti saya, perayaan imlek bisa dirasakan sebagai hari libur tambahan. Tahun 2019 lalu saya merasakan imlek di ibukota. Perayaannya sangat meriah dan semua berwarna merah. Kala itu saya sedang menghabiskan liburan di sebuah mall besar di Jakarta bersama dengan saudara. Kami duduk di kebun kecil sebuah mall yang terlihat asri sekali namun lebih banyak tanaman palsunya. Tapi tak apa yang penting tempat duduknya nyaman dan teduh. Sewaktu kami berencana pulang, barongsai pun tengah memulai aksinya. Kami undur waktu pulang untuk menonton atraksi yang sangat menarik. Karena tidak tahan dengan iringan musik yang sangat kencang jadi kami menonton agak jauh dan setelah itu bertepuk tangan. Beberapa penonton memberikan uang dan juga pujian. Sungguh harmonis sekali. Andai kala itu belum waktu shalat magrib, maka kami akan tetap setia menonton penampilan yang lain. Namun ternyata iman saya kala itu masih tebal karena ingin segera pulang. Alih-alih bisa shalat tepat waktu,...
Comments
Post a Comment