Belum tau konsep dan konten apa yang akan dimuat dalam blog ini tapi sebagai permulaan mari kita coba berlatih menulis cerita pendek yang dapat terinspirasi dari hal apa pun!
Hari ini mendung sepanjang hari. Dimulai dari hujan deras di malam sebelumnya sampai malam ini langit masih menurunkan gerimis. Aku sih sangat bersyukur karena dua hari ini tidak ada rencana kemana-mana. Apalagi hujan di hari sabtu. Rasanya aku lupa kapan terakhir kali aku malam mingguan . Rasanya senang kalau turun hujan di malam minggu, padahal ya tidak ada yang istimewa. Malam ini lebih sepi karena mungkin manusia-manusia ras malam hari menunda aktivitasnya sampai hujan reda atau malah memilih rebahan seperti saya yang termasuk generasi rebahan. Karena tidak ada televisi di kamar ini maka saya memutuskan menonton film saja. Malas menonton yang berat-berat saya memainkan film animasi berjudul Encanto. Filmnya bagus tapi kurang berkesan. Saya lebih suka Finding Nemo atau Toy Story. Berapa kali pun saya tonton pasti ujungnya nangis juga saking terharunya. Hujan juga membawa udara yang lebih segar dan dingin. Ini juga yang saya sukai dari hujan seharian. Minimal kipas saya 'libur...
Pukul 12 lewat. Di tengah hari yang terik ini perutku mendadak minta diisi. Otakku langsung berpikir cepat tentang dua hal, yakni makanan apa yang membuat makan lebih berselera kemudian tempat makannya. Pertama yang muncul ialah ayam geprek pedas dengan sayuran yang ditumis serta es teh. Hmm... membayangkan saja air liur sudah mengumpul. Oke, warung ayam geprek cukup banyak tinggal pilih yang mana. Dua warung tutup. Pilihan terakhir jatuh pada warung nasi kecil di mulut jalan persis. Aku sudah kenal dengan pemilik warung nasi ini, suka ngobrol lama kadang sampai berjam-jam kalau warung sepi pelanggan. Warung yang memiliki lebar tidak sampai 10 langkah kakiku ini menyediakan makanan yang ku idam-idamkan. Kebetulan ibu penjual juga sedang makan siang sambil mendengarkan ceramah dari ustad favoritnya. Mau tidak mau aku juga mendengarkan ceramah itu meski terpotong-potong karena volumenya terlalu kecil, maklum suaranya bersumber dari speaker handphone . Aku makan cukup cepat kar...
Buat orang pribumi seperti saya, perayaan imlek bisa dirasakan sebagai hari libur tambahan. Tahun 2019 lalu saya merasakan imlek di ibukota. Perayaannya sangat meriah dan semua berwarna merah. Kala itu saya sedang menghabiskan liburan di sebuah mall besar di Jakarta bersama dengan saudara. Kami duduk di kebun kecil sebuah mall yang terlihat asri sekali namun lebih banyak tanaman palsunya. Tapi tak apa yang penting tempat duduknya nyaman dan teduh. Sewaktu kami berencana pulang, barongsai pun tengah memulai aksinya. Kami undur waktu pulang untuk menonton atraksi yang sangat menarik. Karena tidak tahan dengan iringan musik yang sangat kencang jadi kami menonton agak jauh dan setelah itu bertepuk tangan. Beberapa penonton memberikan uang dan juga pujian. Sungguh harmonis sekali. Andai kala itu belum waktu shalat magrib, maka kami akan tetap setia menonton penampilan yang lain. Namun ternyata iman saya kala itu masih tebal karena ingin segera pulang. Alih-alih bisa shalat tepat waktu,...
Comments
Post a Comment