Imlek 2019

Buat orang pribumi seperti saya, perayaan imlek bisa dirasakan sebagai hari libur tambahan. Tahun 2019 lalu saya merasakan imlek di ibukota. Perayaannya sangat meriah dan semua berwarna merah. Kala itu saya sedang menghabiskan liburan di sebuah mall besar di Jakarta bersama dengan saudara. Kami duduk di kebun kecil sebuah mall yang terlihat asri sekali namun lebih banyak tanaman palsunya. Tapi tak apa yang penting tempat duduknya nyaman dan teduh. 

Sewaktu kami berencana pulang, barongsai pun tengah memulai aksinya. Kami undur waktu pulang untuk menonton atraksi yang sangat menarik. Karena tidak tahan dengan iringan musik yang sangat kencang jadi kami menonton agak jauh dan setelah itu bertepuk tangan. Beberapa penonton memberikan uang dan juga pujian. Sungguh harmonis sekali.

Andai kala itu belum waktu shalat magrib, maka kami akan tetap setia menonton penampilan yang lain. Namun ternyata iman saya kala itu masih tebal karena ingin segera pulang. Alih-alih bisa shalat tepat waktu, saya dan saudara malah terjebak kemacetan ibukota. Bus yang nyaman itu tidak terasa sesak, namun ketika melihat ke luar jendela maka itulah sesak yang sebenarnya. Kapan sampainya ya.. bisikku dalam hati. Lelah dan lengket setelah berjalan seharian. Ingin mandi dengan air yang dingin seperti dinginnya air di Bandung.

Dua jam kami tempuh dan akhirnya turun di pemberhentian TJ terdekat dengan tujuan. Setelah itu kami memesan ojek online untuk sampai ke rumah. Sungguh terasa jauh sekali ya perjalanan hari ini
Kalau boleh memilih aku ingin kerja di kota kecil saja tentunya dengan umr Jakarta. Untuk menetap dan tinggal lama di Ibukota saat ini bukan panggilan hati saya. Namun, perayaan imlek di sana sangat meriah. 



Comments

Popular posts from this blog

arem-arem

Hallo